Hal Pahit yang Perlu Anda Ketahui Sekitar Bisnis Tusuk Sate
Oleh. Ari Wahyono, S.Pd.T
Beberapa hari yang lalu www.kompas.com meliput seorang produsen tusuk sate di malang. Display berita :
Beberapa hari yang lalu www.kompas.com meliput seorang produsen tusuk sate di malang. Display berita :
Pembaca yang membaca berita atau liputan ini kemudian mencari di search engine dengan kata kunci : bisnis tusuk sate, produsen tusuk sate, distributor tusuk sate dst. Dan otomatis blog ini kebanjiran visitor. Traffict naik 2000 klik.
Dan begitu membaca liputannya tentu banyak yang tergoda untuk ikut 'meraup' puluhan juta rupiah dari komoditi ini. Sebelum anda memutuskan menjalankan dan terjun dalam bisnis komoditi tusuk sate bambu saya menyarankan untuk mempelajari terlebih dahulu beberapa hal seluk beluk bisnis dan karakternya.
Bisnis tak selalu manis, artinya meski banyak orang mengkampanyekan tentang sejumlah profit dan benefit namun kami tidak demikian. Saran kami : berbisnislah dengan passion bukan dengan emosi (emosional).
Berikut hal pahit yang pernah saya alami sejak tahun 2003 berjualan tusuk sate sebagai bisnis sampingan hingga bisnis sungguhan.
1. Tertipu Iklan dan Ditipu Oknum
Saat itu saya menjual off line dari toko ke toko dan dari tenda ke tenda warung sate. Saya mengambil ke pedagang saat itu Rp. 6500 (tahun 2003). Karena sefaham saya ada alat bantu internet maka untuk naikkan profit saya coba cari produk lebih murah dengan 'searching' dan 'googling'.
Banyak sekali ternyata harga di bawah itu. Dari setiap proses saya menemukan 93% pedagang online ini 'broker' bahkan mohon maaf : PENIPU. Saya masih menyimpan semua nama dan nomornya. Dari produk tidak sesuai janji, hingga barang tidak dikirim sama sekali. Begitu di lacak ke lokasi, eh alamat fiktif.
2. Menggunakan Persepsi : Salah Persepsi
Persepsi keliru saya : Menjual kembali (reseller) tusuk sate mudah. Cukup cari order, kemudian cari barang moderasi dan selesai setelah barang sampai. Untung dari selisih harga jual dan beli plus operasional.
Ternyata banyak sekali variabel diluar itu yang saya sebelumnya tidak masukkan dalam hitungan persepsi ini. Fakta dilapangan : Tidak semua pembeli jujur dan bisa dipercaya dan tidak semua produsen juga bisa dipercaya. Harus ada proses verifikasi dan prosedur yang teliti agar proses jual beli tersebut real menghasilkan profit atau benefit.
3. Salah Pola Fikir
Kesalahan itu adalah : Harga adalah hal utama dan hal terpenting.
Sampai hari ini saya masih menemukan para pelaku bisnis terjebak dalam kekeliruan ini. Tanda-tandanya mudah, begitu telfon atau kontak kami pertanyaan pertama : "Harga berapa?". Fokus pada harga saja tanpa mengetahui kualitas, grade, kerusakan, jenis baik dan buruk, kualitas dan kontinuitas, service, packing, delivery dan hal lain yang menyebabkan pengeluaran bahkan gagalnya transaksi.
4. Hanya menghitung profit lupa resiko
5. Mengandalkan Dunia Maya
6. Terlalu Percaya Orang Lain
Untuk lebih rinci akan saya kupas satu persatu, namun jika tak sempat ya saya akhiri sampai disini. Silahkan lanjut melalui line telfon dan jumpa darat di kantor kami.
Posting Komentar untuk "Hal Pahit yang Perlu Anda Ketahui Sekitar Bisnis Tusuk Sate"
Posting Komentar
Komunikasi dengan kami via e-mail : ibadabdurrahman19@gmail.com | WA +6287738862181 | +6281393993163. Mohon maaf kami tidak menanggapi kontak yang tidak jelas. Tks