Trend: Tusuk Bakso Bakar

Oleh. Ari Wahyono

Tulisan ini saya susun, setelah saya mengirim pesanan tusuk sate ayam sejumlah 100 kg di Kecamatan Jogorogo, Kab. Ngawi, Jawa Timur. Dan disana bertemu dengan Owner sebuah merek Bakso Bakar : Mas Didik.

Tusuk Bakso Bakar sama dengan Tusuk Sate Ayam
Bakso yang selama ini identik dengan masakan berbumbu khas dengan kuah dan disajikan dalam mangkok. Rupanya hari ini mulai mengalami penyesuaian dan modifikasi baik bahan, rasa, dan berikut penyajiannya.

Salah satu menu berbasis daging ayam olahan ini trend dengan nama BAKSO BAKAR. Jauh dari bayangan bakso yang kita konsumsi selama ini, bakso ini di tusuk selayaknya sate ayam. Dan kemudian dibakar setelah di balut bumbu khas Bakso Bakar.

Begitu Bakso Bakar ini dipanggang di atas api, maka aroma kuat dan rasanya membuat perut lapar. Asap ini mengundang para pelanggan yang melalui outlet Mas Didik.

Pemanggangan Bakso Bakar

Bakso Bakar saat dipanggang
Keistimewaan bakso bakar memang cukup banyak : rasa ayam berpadu bumbu, dibakar alias fresh hangat dan hot, bumbu asli Indonesia, sekaligus cepat saji, murah.

Bagaimana sisi ekonominya?

Mas didik menyampaikan bahwa dalam sehari bisa menghabiskan 10.000 hingga 30.000 tusuk per hari. Saya terkejut ketika bertanya, "harga per tusuk jual berapa mas Didik?". Beliau menjawab : " 1000 rupiah mas Ari". 
Maka otak bisnis saya langsung membuat skema, wah omset nya sampai Rp. 30.000.000,- / hari. Mantaps!!. Lalu apakah semudah itu menjadi sukses di bisnis kuliner?. Sang owner menjawab "Saya memulai bisnis dari minus Milyaran mas Ari. Saya bekerja keras hingga menemukan bisnis ini. "Jadi tidak ada yang instant di dunia ini" kata mas didik sambil matanya seolah mengingat masa lalunya yang kurang menyenangkan.

Ingin mencoba sendiri? Silahkan....atau hubungi itu mas didik. Kontak ada di admin blog ini. 
Salam Pengusaha!!







Posting Komentar untuk "Trend: Tusuk Bakso Bakar "