Pemilihan Bahan Tusuk Dayung (Yakitori Stick)

Bambu Petung Yang Terkenal Dengan Ukurannya yang Besar

Cerita Komunikasi dengan Konsumen

"Pak apakah ready Tusuk Yakitori, Yang putih, halus dan kering" Pembukaan percakapan admin melalui saluran Platform WA kami. Tanpa menyebutkan siapa sumber kalimat ini, kami akan sampaikan beberapa isi dialog kami.

Singkat cerita, saat chat dimulai kami mulai mendeteksi sebenarnya apa yang dibutuhkan dan seperti apa kriteria produk yang diharapkan konsumen tersebut. Beliau mewakili perusahaanya memerlukan lebih dari 500.000 pcs tusuk dayung (yakitori stick). Dan beliau meminta kami mengirimkan sample. 

Dialog ini kami cek di sebuah group internal kami, kami meiliki group marketer bambu dan produk olahan bambu. Saat di cek disana, beberapa marketer menyampaikan beliau Bapak yang chat tadi ternyata pernah komunikasi dengan beberapa marketer online. Dan pernah juga di kirim salah marketer sampelnya. Namun sampel di tolak.

Kami penasaran, sebenarnya seperti apa kriteria produksinya sehigga sampel teman kami tertolak. Maka kami mencoba menelfon ulang Bapak dari perusahaan tadi. Kami ingin klarifikasi kualifikasi profuk seperti apa selain bentuk dan ukurannya dan untuk penggunaan apa?.

Pada satu siang, kami telfon balik ke Bapak tadi. Dari sana ada beberapa point penting mengapa produk tadi di tolak:

1. Diperlukan tusuk bambu yang steril kering.

2. Diperlukan tusuk yakitori yang permukaannya halus.

3. Diperlukan yang tidak melukai kasar dan tajam sisi-sisinya.

4. Diharapkan sama dengan kualitas import.

Darisana kami menangkap maksud kebutuhan beliau. Maka kami jelaskan beberapa hal berikut:

a. Bambu di Daratan China dan Indonesia memiliki karakteristik berbeda karena faktor alam. 

b. Tekstur dan seratnya berbeda lokal dan import.

c. Untuk warna bisa di kondisikan sesuai.

d. Kekuatan beda terutama untuk kemampuan menahan panas di bakar.

Maka dari dialog tersebut kami mencoba meriset beberapa bahan sesuai kriteria. Terpilihlah bambu ori sebagai bahannya. Tentu dengan pertimbangan spesifik. Berikut penjelasan seputar analisa kami.

Kriteria dan Kebutuhan, Perbedaan Karakter Bambu Petung dan Bambu Ori (Bambu Duri)

Warna putih tapi mudah patah.

Ini adalah karakter bambu ori. Dan timbangannya ringan. Maka ini jarang di pilih produsen, namun disukai user karena halus, putih dan timbangan ringan. Bambu ori cocok dibuat tusukan aneka makanan seafood yang hanya digunakan untuk penyajian, namun tidak cocok untuk sate yang perlu di bakar api pemanggang. Mengapa?, karena bambu ori mudah terbakar dan patah selama proses pembakaran sate. 

Warna coklat tapi kuat dan tajam.

Ini adalah karakter bambu petung. Warna coklat bambu tapi sisinya tajam. Maka bambu petung cocok untuk bahan tusuk sate kambing, sate ayam dan sate padang. Kebutuhan produsen dan pengguna terkadang berseberangan. Oleh karena itu anda sebagai konsumen semestinya mengkomunikasikan sebaik-baiknya dengan produsen. 

Banyak produsen mengajukan sampel tiba-tiba ditolak karena alasan kasar dan tajam. Kurang halus, kurang putih dan lainnya. Maka sebagai konsumen maupun produsen, sebaiknya sebelum kirim sample, clear terlebih dahulu kriteria juga karakteristik bahan yang diperlukan.

Ini untuk proses bakar dan panggang? Atau hanya untuk penyajian dan menghidangkan? 


Bambu Ori alias Pring Ori Dominan Cirinta : Terdapat Duri 




Posting Komentar untuk "Pemilihan Bahan Tusuk Dayung (Yakitori Stick) "