Komparasi Mesin 'Sodok' dan Mesin dengan 'Slicer'




Bagi produsen dan pengusaha yang merencanakan produksi tusuk sate mungkin Anda menemukan pertanyaan yang sama dengan pengalaman saya.
Dahulu saya bertanya "bagaimana menghasilkan batang tusuk sate yang bulat seragam dan menghasilkan banyak dalam waktu singkat?". "Adakah mesin pembulat yang bekerja simultan?" atau pertanyaan lain : "Bagaimana cara membuat mesin yang dengan cepat dan simpel membuat bambu utuh/potongan menjadi jeruji bulat seragam?"

Berikut hasil yang saya temukan selama saya belajar (sampai sekarang masih terus belajar).
Ada 4 cara menghasilkan batang tusuk sate :

1. Dengan alat tradisional (Full Manual).


Pisau Bambu (Pisau Pangot)


Semua dikerjakan dengan tangan dan menggunakan alat sederhana seperti pisau tajam berbentuk busur (jawa =pangot). Dengan cara ini hasilnya tidak seragam dan untuk menghasilkan banyak dibutuhkan waktu relatif lama.

2. Dengan Molding (Semi Manual) - Rautan Bambu 


Rautan Jeruji bambu, Alat Pembulat Semi manual
Rautan jeruji bambu tarik. Dinamakan juga pembulat bambu dengan serutan tarik manual.  Jeruji bambu yang masih berpenampang kotak di serut dengan lubang pisau (molding) kemudian di tarik dengan alat penjepit biasanya tang sehingga dihasilkan jeruji bulat. Kendala nya juga kecepatan. Artinya kapasitas produksi sangat kecil.

Alat Pembulat Jeruji Bambu sistem Serut Tarik - dengan molding


3. Mesin Sodok (Full Mesin)




Ini modifikasi cara kedua. Bambu yang telah di potong dimasukkan dalam lintasan molding yang bergerak maju mundur (Menyodok). Populer disebut mesin sodok. Sudah jarang digunakan, namun di daerah madiun, ngawi dan magetan. Kecepatan 3-5 biji batang tusuk sate (belum runcing) per detik. Hasil dan jumlah yang di hasilkan bergantung operator dan kecepatan pengumpanan bambu.

Mesin Sodok Pembuat Tusuk Sate 


4. Mesin Slicer / PembulatSerut (Full Mesin)




Mesin terkini yang banyak digunakan pabrik : Tusul Sate, Tusuk Gigi, Jeruji Kandang Burung dll. Kecepatan produksi telah mencapai produksi maksimal saat ini rerata 150kg - 350kg per hari. Faktor hasil dipengaruhi ketrampilan operator dan kualitas bahan baku : potongan bambu.

Prinsip kerja alat / mesin ke empat ini adalah dengan meletakkan pisau serut berputar di dua sumbu berbeda atas dan bawah. sementara diantara ke dua belah pisau dibuat alur berdiameter tertentu. Sehingga bambu yang diumpankan ke serutan tersebut menjadi berbentuk bulat (berpenampang lingkaran). Silahkan perhatikan video di atas.

Tentang mana yang dipilih silahkan di sesuaikan dengan sumber daya yang ada yang penting ekonomis/menghasilkan profit yang layak. Kalau kami rekomendasikan alat ke empat dan import, telah teruji. Terimakasih

Posting Komentar untuk "Komparasi Mesin 'Sodok' dan Mesin dengan 'Slicer'"